Teolog bijak berharap semoga perbedaan agama tidak menjadikan manusia berbenturan. Kerukunan antar umat beragama, kelompok, golongan dan lain-lain adalah beberapa istilah yang sering dipakai. Meski fenomena ketegangan antar umat beragama bisa dipahami, ia tetap tidak menyukai.
Da’i dan kyai selalu berusaha mengajak orang sekitarnya berbuat baik sesuai ajaran agama. Lebih dari itu, perilaku yang konsisten harus terus tetap ia jaga. Da’i bijak, selain menyadarkan pentingya seruan baik, ia juga pintar membaca dan memahami jenis masyarakat apa yang dihadapi.
Sosiolog bijak berpikiran ketergantunan antar individu tidak bisa dihindari. Saling membantu, menopang, melengkapi dan banyak hal yang lain. Yang jelas, tatanan sosial berjalan sebagaimana mestinya. Sosiolog harus paham tentang problematika sosial yang sering terjadi tapi tetap ia tidak menyukai.
Politisi bijak paham bahwa sistem pemerintahan, kondisi sosio-politik, kebijakan negara dan seterusnya harus sejalan dengan keinginan rakyat. Meski dalam situasi tertentu dapat dimaklumi kebijakan politik kurang memihak sebagian kelompok, tetap ia tidak menyukai.
Ekonom akan ringan menjawab tentang sistem ekonomi, definisi uang, produksi, konsumsi, suplai, distribusi, sistem perbankan, industri, perdagangan dan masih banyak istilah lainnya. Tapi seorang ekonom bijak akan menjelaskan bagaimana, apa dan sistem mana yang bisa memberi manfaat kepada manusia.
Budayawan bijak maklum bahwa setiap kelompok memiliki adat dan budaya yang berbeda satu sama lain. Ia juga mengerti kewajibannya memberi pemahaman bahwa setiap kultur masyarakat, selama tidak merugikan nilai dan tatanan sosial, harus dihormati.
Pemimpin tentu piawai dalam seni memperoleh dan mengejar jabatan sebagai pemimpin. Namun pemimpin bijak lebih memahami pengorbanan dan kerugian yang harus diberikan, bukan nama, kekuasaan, gengsi apalagi keuntungan.
Bupati atau walikota sadar betul bahwa ia terpilih melalui partai dan suara sebagian rakyat pendukungnya. Bupati bijak akan memahami bahwa ia tidak hanya mengemban kepentingan pendukungnya, tapi seluruh masyarakat di sekelilingnya.
Guru atau dosen harus menguasai materi pelajaran yang disampaikan. Namun seorang guru bijak akan memberi materi tambahan berupa nilai-nilai pendidikan yang positif bagi siswanya.
Sejarahwan mengetahui dan menceritakan berbagai peristiwa di masa lalu. Sejarahwan bijak akan menjelaskan hikmah dan pelajaran di balik semua itu.
Praktisi hukum mempelajari bahasa, kata dan sistematika penerapan sehingga membentuk sebuah peraturan yang sesuai dan padu. Praktisi hukum mengerti bahwa peraturan harus ditegakkan, namun ia akan lebih bijak jika mengerti bahwa di sana ada hal yang disebut kebijakan.
Orang tua tidak disalahkan menuruti kemauan anaknya. Tetapi orang tua bijak tahu kadar keinginan anak yang mesti diberikan.
Orang lemah sadar akan kelemahannya. Orang lemah yang bijak tetap mampu memberikan yang terbaik dari kelemahannya.
Ternyata orang bijak banyak macamnya...
No comments:
Post a Comment