October 17, 2010

...Satu Pintaku...


Aku sudah besar

Kau sudah tak prnah memarahiku

Kau juga tak pernah melarang apa saja yg menjadi kreasi dan hobiku

Sudah skian lama kau seperti membebaskanku dlm memilih dan menjalani hidupku

Akhir Agustus tahun 2001

Kau hantarkan aku di stasiun kereta api Semarang

Brsama-sama untuk melepasku dan abangku

Tuk lanjutkan studi di ngri unik, Pakistan

Fikiran & perasaan yg sangat tak mengenakkan

Ktika tiba saatnya kereta Argobromo datang

Tanda bahwa ku harus sgera berpisah darimu yang seorang

Pelukanmu yang erat pertanda bhwa kau sayang padaku

Ciumanmu di keningku pertanda bhwa kau memang benar akan melepasku

Untuk beberapa lama

Aku sendiri tak tahu..

Akhirnya dunia memang sudah bnyak berubah

Saat itu kau masih ringan brjalan kesana kemari

Saat ini jalan kaki pun kau sudah brsusah payah

Saat itu kau sibuk dg mengajar sekolah di sana-sini

Saat ini kau hanya bisa duduk dalam menjalankan ritual Ilahi

Kau sudah tak brdaya lagi

Sering kalimat-kalimat yg menakutkan kami keluar dari mulutmu

Seolah-olah kau tlah mengikhlaskan segalanya

Namun,

Tenanglah...

Tunggulah...

Smoga sbentar lagi aku dapat menghiburmu lebih dekat

Aku berjanji, andai ku masih diberi umur panjang

Kan kuhibur dirimu selama mungkin

Slama detik waktu mengizinkan...

Aku hanya minta satu hal darimu,

...Ridhomu...