March 02, 2010
Lantunan Lagu Yang Kurindu
Di masjid Faisal yang konon masjid tanpa tiang terbesar di dunia
Tampak para Qari ternama dari mesir dan pakistan
Pertunjukan suara dimulai
Ku hanya ikut mendengar
Puluhan pelantun kitab suci itu bernyanyi
Satu demi satu
Bait demi bait
Ayat demi ayat
Hmm...
Suaranya nyaring melengking
Kadang datar bergetar
Mengikuti irama sang pelantun
Ku bergumam dalam hati...
Tentu tak sedikit waktu tuk memiliki suara & nada seperti itu
Pengagum dan penikmat terbuai
Tasbih dan takbir mereka terdengar mengikuti
Mungkin suara sang pelantun itu yang serasa keluar dari lubuk hati
Bersambut irama dengan hati para pemuja yang terlena
Mereka semua telah mabuk
Terbuai dengan nikmatnya nada kalimat suci
Ku hanya termenung
Kagumku seperti biasa yg tersimpan dalam diam
Namun akhirnya ku harus pulang...
Ku termenung dalam perjalanan
Betapa unik negeri ini
Negeri penyakit
Penyakit manusia yang berlindung di balik agama
Darah, adu domba, konyol, tak berakhlak, kolot dan sok berwibawa
Seorang bilang, tak ada budi pekerti yg patut diteladani
Tapi malam ini terasa lain
Negeri ahli nuklir ini bersuara merdu
Bukan suara yang biasa kudengar dan menakutkan
Tapi suara nyanyian lagu yg penuh kedamaian
Unik memang, dalam batinku
Mereka tak hanya mahir dengan suara pencabut nyawa
Namun juga pintar dalam melantunkan suara mulia
Lantunan wahyu Tuhan yang besahaja
Ku hanya bertanya-tanya...
Betapa damainya negerimu
Andai suara malam ini bergema selalu
Bukan suara-suara yang itu
Yang biasa merenggut jiwa manusia
Yang sering menjadi penoda agama
Kutunggu nyanyianmu malam ini
Pada malam-malam berikutnya nanti
Dari pembencimu skaligus pemujamu...
Islamabad, 2 maret 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment